Upstairs/Downstairs (Yang Untung dan Yang Rugi)

0
465

Sungguh malang para demokrat. Mereka tak bisa istirahat sejenak. Pada saat publik menuntut kesalahan para pemimpin-pemimpin (the heads of corporate miscreants), anda tidak akan memiliki pendapat bahwa laporan Biro Sensus terakhir tentang kemiskinan dan pendapatan akan menjadi materi kampanye bagi kaum Demokrat.

“Untuk pertama kali dalam delapan tahun, angka kemiskinan meningkat,” tutur Dick Gephardt di gedung Senat (House of Representative), namun komentar itu menyerang telinga-telinga publik yang tuli, yang tertelan isu serangan penembak jitu dan isu perang.

Namun demikian statistik-statistik yang muncul dalam laporan amat mencengangkan: Jumlah orang Amerika yang hidup dalam kemiskinan meningkat dari 1.3 juta tahun lalu hingga 32.9 juta, sementara itu seperlima kaum terkaya dari seluruh populasi menerima setengah dari seluruh pendapatan domestik dan kaum miskin menerima seperlimanya yaitu 3.5 %.

Kaum miskin menghilang sangat cepat dalam pandangan kita, berikut sedikit gambaran singkat dari kedua sisi jurang antara kelompok kaya dan jutaan orang miskin yang tak tercatat di sisi lainnya. Dengan kata lain: inilah perbedaan antara yang untung dan yang rugi.

Yang untung: Mantan CEO Kmart Charles Conaway menerima hampir 23 juta dolar sebagai
kompensasi selama dua tahun menjabat posisi tersebut.

Yang rugi: Ketika Kmart bangkrut pada 2002, 283 toko ditutup dan 22.000 karyawan kehilangan pekerjaan. Jumlah pesangon untuk mereka: $ 0.00.

Yang untung: Mantan CEO Tyco Dennis Kozlowski memiliki hampir 46 juta dolar dalam bentuk gaji, bonus dan simpanan selama empat tahun menjalankan perusahaan hingga ambruk.

Yang rugi: Para pemegang saham kehilangan 92 juta dolar ketika nilai jual Tyco jatuh.

Yang untung: CEO dari 23 perusahan besar berada dalam penyelidikan SEC dan beberapa badan lain karena menerima 70 persen dari rata-rata CEO dan a banking collective sebesar 1.4 juta dolar antara 1999 hingga 2001.

Yang rugi: Antara Januari 2002 dan Agustus 2002, nilai jual 23 perusahaan ini menurun drastis hingga 500 juta dolar atau sekitar 73 %. Dan sejak Januari 2001, perusahaan-perusahaan ini telah memberhentikan lebih dari 160.000 karyawannya.

Yang untung: Setahun sebelum Enron ambruk, sekitar 100 eksekutif dan traders mengumpulkan lebih dari 300 juta dolar yang dibayar tunai oleh perusahaan. Lebih dari 100 juta dolar diberikan untuk mantan CEO Kenneth Lay.

Yang rugi: Setelah mengalami kebangkrutan, Enron kehilangan 68 juta dolar di pasar saham, 5000 karyawan kehilangan pekerjaan dan para buruh Enron kehilangan 800 juta dolar dari dana pensiun mereka.

Yang untung: CEO Wal-Mart H. Lee Scott, Jr menerima lebih dari 17 juta dolar sebagai pesangon pada 2001.

Yang rugi: Para karyawan Wal-Mart di 30 negara bagian menuntut perusahaan atas tuduhan bahwa para manajer memaksa karyawan untuk lembur setelah delapan jam kerja, dan terus bekerja tanpa mendapatkan upah. Tak peduli dengan Fair Labor Standard Act yang mengatakan bahwa pekerja yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu harus dibayar penuh dan a half untuk upah lembur mereka.

Yang benar-benar untung A: Citigroup memberikan pinjaman pura-pura sebesar Enron 8.5 juta dolar sebagai penjualan komoditas. Perjanjian itu membuat Enron menaikan cash flow secara artifisial dan menyembunyikan hutang, yang secara licik dapat menaikan harga saham dan pada akhirnya menyebabkan ambruknya perusahaan.

Yang benar-benar untung B: Citigroup menawarkan saham publik yang menggiurkan kepada CEO WorldCom Bernie Ebbers dan raksasa telecom lainnya dalam pertukaran untuk bisnis investasi bank mereka. Ebbers diduga mendapatkan hampir 11 juta dolar pada saham IPO yang dijual Citigroup kepadanya.

Yang rugi: Citigroup setuju membayar 215 juta dolar sebagai denda kepada FTC untuk menyelesaikan masalah tuduhan atas “predatory lending,” atau secara singkat didefinisikan sebagai mortgage lending yang ditujukan pada para pelanggan, terutama mereka yang memiliki kredit buruk karena tindak pelanggaran seperti pemasaran licik dan peningkatan ongkos dalam pelunasan.

Yang untung: Lebih dari 1 juta perusahaan dan individu telah mendaftarkan diri sebagai warga negara Bermuda untuk menghindari pajak, sebuah praktik yang dibiarkan oleh IRS. Walaupun jumlah pastinya tidak diketahui, IRS memperkirakan bahwa ‘tax-motivated expatriation” mengurangi paling tidak 70 milyar dolar per tahun dari Keuangan Amerika Serikat.

Yang rugi: Jika anda adalah pekerja yang cukup miskin melamar untuk menerima Income Tax Credit pada 2001, kesempatan anda untuk diaudit adalah 1 banding 47. Seandainya anda menerima lebih dari 100.000 dolar per tahun, kesempatan anda untuk diaudit adalah 1 banding 208.

Yang untung: 1% dari pemilik saham tertingi memiliki 47.7% dari semua stok saham.

Yang rugi: 80% pemilik saham hanya memiliki 4.1% dari total stok saham.

Yang untung: Pada tahun 2000, dalam satu hari, rata-rata CEO menerima lebih dari rata-rata yang diterima pekerja selama setahun.

Yang rugi: Pada tahun 2000, 25% pekerja menerima kurang dari upah minimum (poverty-level wages).

Yang untung : Antara tahun 1990 dan 2000, rata-rata gaji CEO meningkat 571%.

Yang rugi: Antara tahun 1990 dan 2000, rata-rata gaji pekerja meningkat 37%.

Untuk informasi lebih lanjut tentang masalah disparitas dalam kesejahteraan dan keuntungan antara 1% kelompok atas dan 80% kelompok bawah, bukalah bidang bisnis dari surat kabar anda. Atau ambil kue dan nyalakan Court TV.

Arianna Huffington, kolumnis dan penulis delapan buku.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here