Catatan dari Pertunjukan Teater Koma “Sie Jin Kwie Kena Fitnah”

0
798

Kali ini Teater Koma dalam rangka ulangtahunnya ke -34, kembali mementaskan lakon cerita Sie Jin Kwie, berjudul “Sie Jin Kwie Kena Fitnah’, pada 4 – 26 Maret 2011 yang lalu di Taman Ismail Marzuki.

Cerita ini berlatarbelakang pada pertengahan abad ke-7 di negeri Tiongkok, di masa pemerintahan Kaisar Dinasti Tang, Li Si Bin, terdapat raja muda bernama Sie Jin Kwie yang memerintah wilayahnya dengan adil dan bijaksana dan menjadi kesayangan raja.

Namun ada saja orang yang tidak suka dengan Sie Jin Kwie sehingga membuat siasat untuk menyingkirkannya. Orang tersebut, Bie Jin dan suaminya, Li To Cong, di bantu pengurus rumahtangga mereka Thio Jin membuat perangkap sehingga Sie Jin Kwie dipenjara dan di ancam di penggal kepalanya. Keluarga Sie Jin Kwie dan para sahabat mengerahkan segala usaha untuk menolongnya.

Dan kesempatan itu tiba ketika datang tantangan perang dari negeri yang dipimpin Sou Po Tong. Kaisar Li Si Bin tidak ada pilihan lain untuk membebaskan Sie Jin  Kwie yang dijadikan panglima perang menghadapi Sou Po Tong. Kemenangan gemilang pun diperoleh Sie Jin Kwie dan menjadikan negara Dinasti Tang tetap aman.

Tata panggung yang megah, berhasil menampilkan kemegahan negara Tiongkok pada pemerintahan Dinasti Tang, didukung oleh kostum yang berwarna warni dan menarik, serta perpaduan dari pakaian Tiongkok dan Indonesia, dengan menggunakan motif batik di beberapa bahan pakaiannya. Pertunjukkan teater ini terlihat seperti pertunjukkan opera Cina, dengan adanya nyanyian dan tarian dari daratan Tiongkok dan semakin menawan dengan adanya bela diri wushu.

Tidak ketinggalan pertunjukkan wayang Tavip, perpaduan dari boneka potehi dan wayang kulit dan golek. Yang juga sangat menarik dan menakjubkan menurut saya yaitu ketika wayang Tavip ditampilkan, para pemain teater juga melakukan gerakan yang sama dengan wayang, di sebelah layar putih Wayang Tavip. Sementara semua dialog si pemain teater dilakukan oleh sang Dalang.

Menonton pertunjukkan Teater Koma selalu memberikan hal-hal baru yang menarik dan tidak terlupakan, namun pertunjukkan kali ini menjadi penting terutama bagi generasi muda dari etnis Tionghoa yang menonton, bahwa banyak cerita teladan dari negeri leluhur, Tiongkok, yang sering dilupakan oleh kita, sebagai generasi muda, untuk menjadi panduan bagi kita hidup berbangsa dan bernegara di negara kita tercinta, Indonesia.

Penulis: Diyah Wara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here